Ia harus memperbaiki dulu jalanya yang robek di sana sini. Lalu dengan mengucap Bismillah, nelayan itu kembali menebarkan jalanya. Lagi-lagi...

Kisah Nelayan Dan Jin Ifrit (2)
Juli 16, 2018 0 Komen
Daftar Isi [Tampil]
“Mungkin banyak ikan yang tertangkap,” pikirnya. Maka ia mengikatkan tali jalanya di tiang dan dia pun kembali menyelam. Tapi apa daya, ternyata jalanya hanya berisi keranjang yang sudah penuh dengan lumpur.
Ia kembali mengeluh:
“Duhai benar-benar buruk nasibku!
Wahai nasib buruk, pergilah! Atau setidaknya ringankanlah!
Bukankah aku tidak pernah meminta lebih?
Aku hanya mencari sedikit rizki, tapi yang kudapati hanyalah rasa letih.
Tapi aku salah mengeluh padamu, karena membuat orang menjadi sengsara adalah kesenanganmu.
Orang yang baik kau buat menderita sementara orang-orang jahat yang tidak memiliki kebaikan kau muliakan.”
Sedetik kemudian nelayan itu menyesali perkataannya dan sambil membersihkan jaringnya dia memohon ampun atas ketidaksabarannya. Masih dengan sedikit marah, nelayan itu menebarkan jalanya untuk ketiga kalinya namun yang didapatinya hanyalah setumpuk kulit kerang, batu dan lumpur. Bayangkan betapa sedih dan marahnya sang nelayan, karena hingga waktu Dzuhur tiba, belum satu pun ikan yang ia dapatkan...
Halaman Selanjutnya... Halaman Sebelumnya...
KIRIM HADIAH PAYPAL Anda dapat memberikan kami hadiah dengan Paypal yang akan kami gunakan untuk memperpanjang domain blog ini, agar terus dapat aktif berbagi ilmu.
Related Posts
- Ketika Matahari Pernah Berhenti
- AKIBAT KEZALIMAN TERHADAP YANG LEMAH
- Kisah Anak Khalifah Umar bin Khattab Yang Berzina! Sungguh Mengharukan #2
- Ikrimah Bin Abu Jahal ra: Berbai 'at Untuk Mati Dalam Perang Yarmuk
- Kisah Pernikahan Pertama Ustadz M. Arifin Ilham
- Kisah Istri dan Putra Nuh yang Durhaka
- Suatu Hari Dibawah Langit Andalusia
- Kisah Nelayan Dan Jin Ifrit (#5)